Kehidupan sebagai konselor dalam profesi sebagai Psikolog adalah sangat dekat hubungannya kehidupan emosional klien.
Seorang Psikolog dituntut mengerti dan memahami tentang sebuah emosional pada setiap klien nya, yang selanjutnya untuk dilakukan pendekatan yang tepat terhadap setiap permasalahannya, dan tentunya untuk sebuah solusi yang dibutuhkan.
Kami sedikit berbagi pengalaman bagaimana mengenal sebuah emosi yang ada dalam setiap kehidupan. Bagaimana emosi termasuk dalam gangguan mental ?
Tahukah Anda bahwa emosi menentukan kualitas hidup kita?
“Emosi-emosi adalah apa yang memotivasi kehidupan kita.” (Silvan Tomkins)
Ekspresi emosi yang dipertunjukan orang lain seringkali menentukan bagaimana cara kita mengintrepretasi kata-kata & aksi-aksi mereka.
Ekspresi juga memicu respon emosional kita, dan pada gilirannya akan mewarnai interpretasi kita terhadap apa yang orang lain katakan ; apa yang kita pikirkan adalah motif, perilaku dan maksud orang lain tersebut.
Kebanyakan dari emosi-emosi kita mempunyai sinyal khusus yang berkata pada orang lain bagaimana perasaan kita, sedangkan di lain sisi bahwa pikiran benar-benar sesuatu yang pribadi.
Orang lain yang melihat kita dan mendengarkan apa yang kita katakan bisa berkata tentang apa yang kita rasakan.
Suara adalah sistem signal emosi yang sama pentingnya dengan ekspresi wajah namun berbeda dalam cara menariknya.
Suara adalah sistem yang tidak teratur, yang biasanya bisa dihentikan sesuai kehendak, namun kita benar-benar tidak bisa menyembunyikan wajah kita. Bahkan ketika mendengarkan dan tidak berbicara, sebuah tanda yang halus dari sebuah ekspresi pun bisa tertangkap. Bahwa kita tidak tahu sepenuhnya bagaimana emosi-emosi mempengaruhi kita dan bagaimana memahaminya ketika nampak pada diri kita maupun orang lain.
Apakah SUASANA HATI itu nyata? Apa perbedaan Suasana Hati dan Emosi ?
Kita semua sesungguhnya mempunyai keduanya, tapi keduanya itu berbeda meskipun melibatkan perasaan.
Perbedaan paling jelas adalah bahwa emosi lebih pendek daripada suasana hati.
Suasana hati bisa berlangsung dalam beberapa hari, dan sebaliknya emosi bisa datang dan pergi dalam hitungan menit.
Ketika emosi mulai muncul kita akan sadar terhadap kedatangannya, bahkan kita bisa menunjukan peristiwa yang menyebabkannya.
Sebaliknya jarang kita yang mengetahui mengapa kita berada dalam suasana hati tertentu (suasana hati yang tidak mengenakan = pengalaman emosional atau suasana hati sangat menyenangkan = kesenangan).
Suasana hati mengaktifkan emosi-emosi yang spesifik. Suasana hati tak mempunyai signal baik dalam bentuk suara maupun mimik wajah. Suasana hati mengurangi fleksibilitas kita, karena suasana hati tersebut membuat kita kurang responsif terhadap perubahan nuansa di lingkungan kita, membiaskan bagaimana kita menterjemahkan dan menanggapi sebuah lingkungan.
Suasana hati mempersempit alternatif kita, mendistorsi pikiran kita dan membuat lebih sulit bagi kita untuk mengontrol apa yang kita lakukan dan biasanya tidak ada alasan yang membuat kita merasakannya.
Suasana hati dapat sebagai pemicu dalam keadaan tidak menyenangkan, walaupun kita telah bekerja keras untuk tidak memunculkan emosi ketika suasana hati yang mengalami pembenaran tengah muncul.
Suasana hati mengandung konsekuensi yang tidak direncanakan dari struktur emosi kita, tidak diseleksi oleh evolusi karena suasana hati sifatnya adaptif.