▶️ Apakah pasangan Anda TERPIKAT, TERGODA atau…TERIKAT
Ratna Sari S.Psi.,M.Psi.,Psikolog (Psikolog Surabaya news)
Siapa yang tidak ingin menjadi bahagia dalam sebuah relasi, setiap pasangan pasti menginginkannya bukan?
Bahagia (Kebahagiaan atau kegembiraan adalah suatu keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan kecukupan hingga kesenangan, cinta, kepuasan, kenikmatan, atau kegembiraan yang intens – Wikipedia) menjadi hal murah meriah dan gampang didapat saat keduanya memiliki keikatan untuk saling.
Saling berbagi, saling terbuka, saling mau mengerti, saling merasa membutuhkan, saling menghormati harapan, dan masih banyak lagi saling-saling yang lain.
Bahagia menjadi mahal bila keduanya tidak memiliki tujuan yang sama, yang dengan gairah keduanya ingin mewujudkan dalam harmonisasi hubungan.
Lalu bagaimana menciptakan bahagia saat Anda menjalin relasi dalam pernikahan?
Apakah anda hanya terpikat, tergoda, terikat, atau ketiganya?
Hal ini penting kita ketahui mengingat semakin lamanya usia pernikahan dinamika konflik pernikahan semakin variatif dan dibutuhkan ketrampilan dalam mengatasinya
Dalam penelitiannya Doss, Rhoades, Stenly dan Markman (th.2009) disebutkan bahwa pasangan dengan usia pernikahan lima tahun akan mulai mengalami berbagai konflik.
Persoalan atau konflik tersebut memerlukan adanya program pengayaan pernikahan atau marriage enrichment sebagai upaya untuk mempromosikan komitmen yang seimbang dan berkembang dalam hubungan pernikahan agar pasangan tetap mampu mengembangkan dan sepakat dalam hal komunikasi, mendengarkan dan belajar bagaimana menggunakan konflik untuk pertumbuhan bukan untuk dihindari.
Mari kita bahas apa itu terikat, tergoda, atau terikat. Terpikat berarti bahwa di dalam relasi ada perasaan suka dan kenyamanan yang menyertai relasi ; sedangkan tergoda ini berkaitan dengan adanya keinginan memiliki saja belum tentu melibatkan relasi emosional lebih dalam ; dan terikat ini berarti bahwa ada rasa cinta dan sayang yang menjadi dasar dalam relasi.
Saat anda mendekati calon pasangan terpikat dan tergoda adalah alasan utamanya dalam perjalanan relasi yang semakin mendalam maka relasi yang terikat yang menjadi dasar bertahannya hubungan.
Menjadi pertanyaan apakah mungkin seorang yang mencintai dan menyayangi pasangannya tidak tergoda?
Bisa jadi… mengingat dalam perjalanan berelasi, selama cinta tidak terus bertumbuh, relasi monoton maka pasangan akan merasakan adanya kejenuhan relasi, saat inilah banyak sekali celah untuk tidak setia. Saat ini pula hanya komitment dan kesadaran untuk duduk bersama memperbaharui hangatnya relasi yang mampu menyelamatkannya.
Malas karena berdiskusi dengan pasangan lebih sering berakhir dengan ketidaknyamanan, pemikiran ini yang sering membuat pasangan memilih mengabaikan daripada menghadapi.
Tak jarang juga karena sering kali saat berdiskusi dengan pasangan mendengarkan pernyataan pasangan bukan untuk mencoba mengerti tetapi justru untuk bisa bersiap menjawab balik pernyataan pasangan, sehingga bukan sebuah solusi yang didapatkan justru berakhir pertengkaran tanpa perdamaian.
Padahal hal terindah dalam relasi adalah kesempatan membuka diri, mengakui kelemahan satu sama lain, membahas ketidaknyamanan dan ketakutan yang terpendam, jadi jika kita mampu dengan nyaman melakukan ini dengan pasangan akan terjadi keseimbangan komunikasi untuk relasi yang lebih menyenangkan dan mengurangi ketimpangan dalam relasi.
Jadi untuk menjadi bahagia beranilah diri membuka komunikasi tanpa takut kecewa, jika anda ingin tetap memiliki kehangatan relasi terus membina keterikatan dan terus mampu bergairah (tergoda) dengan pasangan anda
Biasakan memiliki celah waktu berdua untuk saling mengungkapkan kekaguman kita pada pasangan, memeluk pasangan Anda, bersyukur memilikinya sebagai pendamping hidup Anda, mengambil waktu sebelum beristirahat malam untuk saling mengupdate kegiatan masing-masing agar komunikasi tetap hangat di tengah kesibukan dan rutinitas harian yang dilalui masing-masing hal-hal ini akan sangat diperlukan sebagai senjata menghadapi tekanan, kejenuhan, dan banyaknya godaan yang datang silih berganti.
Kualitas sebuah pernikahan akan sangat bergantung pada ketrampilan pasangan mengkolaborasi kekuatan, mengatasi kelemahan untuk mencapai sebuah GOAL bersama.
Baca juga artikel kami :
✔ Mengapa seseorang nekat jadi orang ketiga
✔ Ketagihan selingkuh atau terjebak perselingkuhan
✔ Wujudkan komunikasi sebagai tanda cinta
✔ Rasa cinta yang memudar
✔ Setia dalam pernikahan tanpa cinta
✔ Siklus pernikahan
✔and many more…
Artikel-artikel kami saat ini telah tersedia & dapat Anda download (📥 download size only 4.36 Mb) di Google PLAY STORE Psikolog Surabaya
atau klik link dibawah ini to download Play Store