Cinta dan Bayangan Masa Lalu

by -90 views

Kita adalah bagian dari hari-hari kemarin (masa lalu) demikian pula terdapat cinta pada masa lalu dan cinta yang salah.
Kehidupan senantiasa berjalan, tak mengenal kata menunggu barang sedetik untuk sekedar berhenti atau bersedih. Tak akan melambat meski sebentar.
Saat kenyataan tak sejalan dengan yang kita harapkan, beberapa hal dalam hidup cukup dijadikan pelajaran, tak boleh sampai membuat kita menjadi makin buruk.
Kepada masa lalu, terima kasih darimu aku banyak belajar menjadi sosok yang makin tegar.
.
Cinta ibarat tamu, dia hadir tanpa bertanya apakah kita telah siap untuk menerimanya.
Rasa yang hadir itu tidak pernah salah. Kesalahan itu terletak pada harapan yang berlebihan yang bisa membuat kita lupa bahwa kenyataan dan takdir belum tentu searah dengan yang kita mau.
Mencintai seseorang tak pernah salah namun jangan salah dalam mengekspresikan cinta yang melanggar aturan-aturan yang berlaku dan dekat dengan masalah.

Rindu adalah konsekuensi atas kenangan yang pernah ada, akan terus ada untuk membayangi langkah kita, membuat kita sesekali menangis dan kesulitan untuk kembali melangkah.
Apabila rindu datang, ingat bahwa semua telah berlalu, bahwa yang terbaik adalah sekarang dan kelak pasti ada yang lebih baik.

Kepada masa lalu, hari ini aku belajar untuk merelakan apa yang tak sejalan.
Kepada masa lalu, kau tak akan pernah mampu mengejarku ke depan, kau hanya membayang maka aku akan terus berjalan.
Kepada masa lalu, terima kasih telah hadir dan menjadi jalan untuk ku mendewasa.
Kepada masa lalu, terima kasih darimu aku banyak belajar menjadi sosok yang makin tegar. Hidup selalu menyimpan alasan. Kita sering bertanya banyak hal dalam hidup. Terkadang alasan itu tak hadir begitu saja setelah ditanyakan. Jawaban dan alasan itu hadir saat kita telah menerima semuanya : kesakitan, kesedihan dan semua hal yang telah terjadi dalam hidup kita. Saat kita mendapati hikmah atas semua kejadian tersebut, saat itu pula alasan dan jawaban terjawab.
.
Tak mudah merangkai kembali hati yang berserak setelah dihempas kekecewaan, butuh waktu, juga ketabahan.
Namun untuk kebahagiaan yang kita inginkan, kita perlu melakukan itu.
Pun disisi lain untuk membuka hati yang baru, kita perlu menyembuhkan luka yang lalu.
Sementara hatimu belum dari luka yang kemarin, jangan dulu membuka hatimu untuk orang lain.
Karena untuk bahagia yang sesungguhnya, butuh hati yang terlepas dari luka.
Sembuhkan dahulu hatimu sebelum menerima hati yang baru.