dijelaskan oleh kondisi medis lain. Mereka sanggup melukai diri karena juga adanya emosi negatif dalam dirinya. Biasanya sebelum melukai diri pelaku akan sibuk dengan tindakan yang direncanakan, orang yang memiliki tendensi untuk menyakiti diri sendiri sering kali tidak menunjukkan gejala yang khas. Self-injury biasanya dilakukan pada saat mereka sendirian, dan tidak berada di tempat umum. Biasanya mereka akan memiliki sejumlah luka di tubuhnya, terdapat gejala depresi, seperti suasana hati yang buruk, sering merasa sedih, menangis, dan tidak memiliki motivasi dalam hidup, sulit bersosialisasi, tidak percaya diri.
Penanganan Self-Injury
Perawatan medis (pelaku self-injury yang mengalami luka atau masalah kesehatan lain, perlu segera mendapat pertolongan medis), Terapi dan konseling untuk mencari tahu penyebab tindakan self-injury, sekaligus menemukan cara terbaik untuk mencegah pasien melakukan tindakan ini lagi. Biasanya mereka akan disarankan untuk tidak menyendiri, menjauhkan dari mereka benda-benda tajam, zat kimia, atau obat-obatan yang bisa digunakan untuk melukai diri sendiri, mengajak mereka berkegiatan positif, misalnya klub olahraga atau memasak, mendalami hobi untuk membantu mengekspresikan emosi dengan cara yang lebih tepat dan produktif, menghindari konsumsi minuman keras dan narkoba, mengalihkan perhatian ketika ada keinginan untuk melakukan self-injury.
(Surabaya 14.06.2020; dari berbagai sumber)