Mengapa Orang KETIGA dapat hadir ?
Apakah yang dirasakan paling menyakitkan dari kehadiran orang ketiga ditengah-tengah mahligai rumah tangga dalam sebuah pernikahan ?
Apakah merasa dilecehkan dan merasa dikhianati oleh pasangan Anda yang telah mengingkari komitmen bersama yang telah dibuat sebelumnya?
Setiap pernikahan, cepat atau lambat akan melewati kenyataan yang “keras” saat masalah&cobaan menghadang dan saat itulah apakah kita benar-benar menepati janji pernikahan kita.
Sungguh menyedihkan mempertahankan pernikahan dalam kondisi ini , namun mengakhiri sebuah pernikahan dengan perceraian ibarat mengobati penyakit dengan membunuh pasien nya.
Perceraian bukanlah suatu kejadian yang mendadak, melainkan sebuah proses.
Terjadi perpisahan hati dimulai jauh sebelum perpisahan secara fisik.
Dalam kondisi ini sangat “dekat” dengan reaksi emosional, khususnya bagi pihak yang “di duakan” namun hati-hatilah dengan reaksi emosional ini, dapat membuat orang ketiga itu semakin kokoh mengambil alih peran Anda dan Anda pun semakin terpojok dan tersisih.
Sikap emosional adalah manusiawi terjadi dalam kasus ini, namun sikap emosional tidak akan menyelesaikan permasalahan ini.
Kami sangat memahami gejolak kondisi psikologis bagi pasangan yang sedang mengalami hal ini.
Bukan hal yang mudah untuk dilakukan namun selalu ada jalan kesempatan untuk menyelesaian bagi kedua nya dengan memperbaharui komitmen dan menyelesaikan konflik ini dengan fokus pada solusi.
Perbuatan pasangan tersebut tentu menimbulkan sakit hati Anda karena dirinya telah melecehkan dan mengingkari komitmen bersama yang telah dibuat sebelum membangun rumah tangga.
Manifest rasa sakit hati ini membangkitkan kebencian dan kemarahan ini mendorong perilaku agresif, menyerang balik pasangan, menuntut penjelasan dan pertanggungjawaban pasangan.
Anda berharap pasangan segera menyesali dan menyadari kesalahannya dan kembali mematuhi komitmen kemudian menjauhi orang ketiga tersebut.
Namun perilaku Anda tersebut ternyata hanya menimbulkan pertengkaran yang menyakitkan, terus menerus tanpa ada penyelesaian yang dapat memuaskan Anda. Harapan Anda seperti kandas oleh kekerasan ego.
Perselingkuhan merupakan bahasa yang tepat dan yang banyak mewakili konflik dalam pernikahan.
Kejadian mengejutkan dan sulit di duga akan terjadi, dapat terjadi kepada siapa pun dan kapan pun.
Ingatlah reaksi yang salah dalam permasalahan ini membuat posisi orang ketiga itu semakin kokoh mengambil alih peran Anda dan Anda pun semakin terpojok dan tersisih.
Mengapa hal ini sangat mungkin terjadi ?
– Faktor kelemahan Anda
Pihak ketiga dapat hadir akibat dari kekurangan atau kelemahan Anda sendiri (membuka & memberi peluang tanpa sadar). Bagi pasangan diri Anda seperti tak bernilai dan menimbulkan kejenuhan sebagai pemicu kehadiran orang ketiga.
Pasangan Anda akan beralih pada orang ketiga untuk memuaskan rasa ego yang tak terpenuhi dari Anda.
Memberi perhatian mencakup unsur memuaskan ego pasangan yang dilandasi kasih sayang, pengungkapan pengakuan keberadaan diri pasangan, menjaga kesinambungan dan suasana komunikasi relasi masalah-masalah rumah tangga dan pribadi.
Bila terpenuhi maka yang terjadi perasaan jenuh dan merosotnya respek pasangan terhadap Anda.
Sikap selalu mendominasi, memaksakan kehendak (egois) tanpa memahami perasaan maupun harga diri pasangan dapat pula menjadi pemicu. Sikap ini bisa diartikan telah melecehkan pasangan Anda. Setiap orang sangat membutuhkan pengakuan keberadaannya, ingin dihargai, ingin diutamakan, ingin didengar dan juga ingin disanjung.
Kekuasaan finansial dapat pula menjadi sumber kekuasaan personal dalam relasi pasutri. Bentuknya melalui sikap merendahkan pasangan hingga bersikap keras, kasar dan melecehkan akan menimbulkang rasa sakit hati dan tersinggung.
Tak jarang kebiasaan yang dipandang menjengkelkan dan menyebalkan pasangan. Kebiasaan buruk tersebut membuat pasangan sangat mengganggu dan risih (suka berburuk sangka ; selalu mencurigai ; bersikap reaktif ; berpikir negatif dsb)
Kurangnya intensitas komunikasi dan minimnya waktu bersama dapat menyebabkan kejenuhan relasi pula. Hal ini dapat melemahkan ikatan sebab ada kekecewaan pasangan Anda pada saat diperlukan.
– Faktor pasangan Anda
Salah satu kesulitan yang menyebabkan buruknya hubungan relasi dengan pasangan adalah bila dari awal pasangan kurang menyukai Anda sehingga kurang ada ikatan dasar cinta yang cukup kuat sebagai pondasi.
Jika pamor Anda begitu rendah di mata pasangan maka sikapnya pun cenderung kurang menghargai bahkan dapat timbul benih kebencian yang dapat menjadi pemicu kehadiran orang ketiga sebagai figur idaman yang dapat memenuhi harapan-harapannya.
Seorang pasangan yang mempunyai sifat mudah tersinggung atau sensitif dibutuhkan pemahaman sifat dan kepribadian yang tepat.
Bila cara mengkomunikasikan maksud dan tujuan Anda kurang mempertimbangkan aspek-aspek perasaan pasangan maka akan berakibat fatal terhadap cara pandang pasangan.
Manakala orang ketiga tersebut paham betul perasaan dan harapan pasangan, sehingga kehadiran orang ketiga tersebut menjadi sangat spesial bagi pasangan.
Perasaan diabaikan, disisihkan atau dikalahkan dapat menimbulkan pula perasaan iri hati terhadap pasangan. Perbedaan pendapatan atau lebih memberi perhatian kepada orang tua merupakan suatu contoh diantara banyak kasus. Inti nya perasaan iri hati ini lebih karena merasa tidak mendapatkan perhatian cukup (prioritas) dari pasangan. Luka hati pasangan akan mengikis perasaan cinta dan pasangan pun mulai menjaga jarak dan mulai mencari afeksi, kasih sayang serta perhatian dari orang pihal ketiga.
– Faktor pengaruh eksternal (luar)
Pengaruh dari teman atau sahabat atau bahkan keluarga dapat memberikan dampak pula. Kebanyakan didasarkan atas unsur like and dislike atau bahkan ada suatu motivasi tersendiri kala mengetahui relasi Anda mengalami keguncangan, maka pengaruh luar tersebut menjadi dominan dalam mengubah pandangan, perilaku dan sikap pasangan Anda. Bahkan mereka berupaya mendorong pasangan untuk mencari figur yang ideal sesuai dengan harapan mereka.
– Faktor Ekonomi
Walaupun problem ini sangat menyakitkan dan melukai hati Anda, di butuhkan sikap tabah dan tegar menghadapinya. Anda masih punya kesempatan untuk menyelamatkan pernikahan Anda yang bernilai luar biasa. Anda dapat mencari dan menyelesaikan akar permasalahannya, mengantisipasi dan mengatasi kehadiran orang ketiga tersebut.
Introspeksi diri dan berpikir mengapa orang ketiga tersebut begitu spesial dan apa kelebihan yang dia miliki.
Gambaran yang dicerminkan orang ketiga tersebut tentu menggambarkan sesuatu yang tidak dijumpai pada Anda.
Hal ini menjadi dasar bagi Anda untuk introspeksi diri dan
bersedia mengerti kelemahan Anda, mengakui hal itu sebagai fakta dan bersegera memperbaiki diri.
Jika Anda mencari kambing hitam hal itu tidak akan menyelesaikan masalah
Membangun kembali komunikasi dengan pasangan. Bukalah hati untuk menerima kembali jiwa dan raga pasangan apa adanya seperti sedia kala.
Gunakan masalah sebagai sebuah momentum perubahan cara komunikasi yang dapat saling memahami dalam situasi ikatan kebersamaan.
Lebih memahami watak, sifat, karakter dan kepribadian pasangan lebih mendalam.
(Pada artikel materi selanjutnya akan kami bahas dan sharingkan topic tentang “Healing the effect of Affair” atau menyembuhkan luka akibat perselingkuhan)