Tidak ada gunanya mengkhawatirkan hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan, karena Anda menjadi tegang dan pada gilirannya akan merusak pertimbangan Anda.
Kekhawatiran membuat kita tegang dan berhati-hati, kekhawatiran membuat kita jauh lebih reaktif yang pada gilirannya mempengaruhi segala sesuatu tentang hubungan kita secara negatif baik yang bersifat pribadi maupun lainnya.
Kekhawatiran membuat kesabaran kita akan terpengaruh demikian juga perangai kita dan ketika kekhawatiran berlebihan akan sulit melihat orang lain tidak bersalah.
Kita begitu fokus pada kebutuhan dan ketakutan kita sendiri sehingga melupakan orang lain.
Dalam hal ini bukan artinya tidak baik adanya sebuah kekhawatiran, karena tidak adanya kekhawatiran tidak sama dengan tidak adanya persiapan.
Kekhawatiran sejatinya adalah proses mental yang muncul terlepas dari apa yang kita khawatirkan.
Dengan kata lain bahwa kekhawatiran dapat muncul tanpa memandang siap atau tidak siapnya diri kita sebagai individu, hal ini mengingatkan kita akan pentingnya sebuah perencanaan dan sebuah antisipasi untuk persiapan terhadap hal-hal yang tidak kita inginkan dan mungkin akan terjadi menimpa hidup kita.
Melakukan perencanaan yang bijak dan cerdas serta mengendalikan respon kekhawatiran adalah hal yang kita harapkan guna menghadapi hal yang tidak kita harapkan.
Ada 4 tipe orang dalam menanggapi (merespon) sebuah kekhawatiran :
– Orang yang tahu apa yang harus dilakukan dan mempersiapkan segala hal dengan tepat, masuk akal dan mampu menghilangkan kekhawatiran dengan penuh percaya diri.
– Orang yang telah siap namun tetap tidak dapat melepaskan kekhawatiran. .
– Orang yang tidak mau bersusah-susah untuk mempersiapkan walaupun merasa khawatir .
– Orang yang tidak mempersiapkan diri untuk banyak hal dan tidak merasa khawatir tentang banyak hal.
Ada 2 bagian yang akan menempatkan posisi kita yakin merupakan bagian pemecahan masalah atau bagian dari masalah.
Melepaskan rasa kekhawatiran atau bahkan sebuah ketakutan dengan menghadapi dan bertindak secara bijaksana, tenang untuk mengendalikan rasa itu.
Jangan berpura-pura tidak memiliki rasa takut atau bahkan mencoba mengabaikan (melupakan) rasa khawatir itu, namun akuilah dan terimalah hal ini dengan melakukan tindakan positif.
Ketakutan dan kekhawatiran akan mungkin terus muncul dari waktu ke waktu sepanjang hidup kita karena hal ini berasal dari pikiran nyata kita.
Pikiran kita dapat menciptakan kekhawatiran yang lebih besar, sekalipun kita telah 10x lebih siap daripada yang benar-benar diperlukan.
Hal terpenting adalah tindakan (action) yang bijaksana dan cerdas sebagai respon positif dari sebuah signal yang dinamakan kekhawatiran untuk kebaikan dalam hidup kita. Bersahabatlah dengan kekhawatiran yang ada dalam pikiran kita sebagai pengingat dan bukan nya memusuhinya.