Tak seorang pun di dunia ini yang ingin dilecehkan atau dihina karena hal ini menunjukan sikap arogansi pelaku pelecehan tersebut yang tidak menghargai orang lain. Terlebih bila pelaku pelecehan tersebut ternyata adalah pasangan Anda sendiri. Kadang dibalik perlakuan tersebut ada pengaruh orang ketiga seperti mertua, saudara atau sahabat dekatnya dan alhasil menimbulkan keretakan hubungan rumah tangga pun mudah terjadi, timbul kebencian serta hilangnya respek terhadap pasangan.
Pelecehan emosional ini akan memberikan efek negatif secara psikologis jangka panjang. Bila trauma psikis ini terjadi berulang-ulang akan berkembang menjadi pemicu reaksi depresi yang cukup berat.
Kondisi kejiwaan akan menjadi labil, memiliki kecenderungan menyalahkan diri sendiri, menganggap diri sendiri benar-benar tak berdaya, kehilangan semangat dan berbagai perasaan tidak nyaman lainnya hingga tidak bisa tidur. Banyak penyebab mengapa perlakuan pelecehan ini terjadi dan merupakan perlakuan yang merendahkan harga diri.
– Kelelahan secara fisik dan mental oleh sebab beban pekerjaan yang berat, sehingga tanpa disadari membuat pasangan mudah tersinggung dan makin seolah-olah menambah bebannya. Anda bukanlah sumber utama permasalahan namun hanya sebagai korban.
– Cara komunikasi yang tidak baik sehingga apa yang diucapkan kemungkinan terlepas dari kontrol pemikirannya tanpa memperhitungkan dampaknya bagi penerima ucapannya. Bagi orang penerima yang berperasaan peka dapat menjadi sebuah prasangka buruk dan dianggap melebihi batas kewajaran.
– Ungkapan perasaan kecewa pasangan karena pasangan menuntut terlalu banyak namun Anda tidak mampu memenuhi harapannya. Seringnya tuntutan ini tidak rasional dan bersifat tendensius.
– Perbedaan pendapatan atau karier pekerjaan yang berhubungan dengan finansial, dimana terdapat perbedaan pendapatan atau jabatan karier yang signifikan atau bahkan ketergantungan kepada salah satu pasangan atau orang lain.