Pasangan Pemarah

by -261 views

Pertengkaran dan keributan yang terjadi akibat kemarahan antarpasangan acap kali membuat tak nyaman, tersiksa, sakit hati dan terhina. Kata-kata makian, hinaan, kata-kata kotor bahkan pukulan fisik yang sangat merendahkan martabat. Bahkan ditempat umum pun pasangan tidak segan-segan memaki dan mencerca dan mengejutkan orang-orang disekitarnya, pasangan tidak peduli menjadi bahan pembicaraan bahkan cemoohan yang diterimanya membuat emosinya semakin meningkat.
Menghadapi pasangan yang suka meledak-ledak amarahnya yang dinamakan ketidakstabilan emosi ini mengapa dapat terjadi? terlebih tak jarang diikuti tindakan merusak barang ataupun tindakan anarkis fisik lainnya.
Padahal Anda sangat berharap pasangan segera sadar dan mau mengerti apa yang dilakukannya itu salah, namun malahan kejadiannya terus berulang.

📌Karakter kepribadiannya yang Temperamental
Sifat egois, keras, emosional, dan sulit mengendalikan diri sendiri sehingga sikap dan perbuatannya dilakukan tanpa didasarkan pemikiran atau pertimbangan yang matang.
Ciri khas nya adalah mudah marah tanpa sebab reaktif tidak menerima pendapat orang lain tergesa-gesa dalam mengambil keputusan tidak peduli & tidak menghargai orang lain terlalu percaya diri nada bicara tinggi & mudah tersinggung| terlambat menyadari akibat perbuatannya emosional.
Mereka memiliki kecenderungan mendominasi dan menganggap dirinya memiliki kekuasaan interpersonal.

📌Ketidakstabilan emosi saat tertekan.
Hal ini ditentukan oleh kecakapan reaksi emosi berdasarkan kematangan emosinya.
Semakin baik kematangan emosinya maka semakin tinggi kesanggupan serta kemampuannya dalam merespons secara positif setiap rangsangan atau situasi yang dihadapinya baik yang datang dari dalam dirinya dan faktor dari luar. Kestabilan emosi pun semakin baik, proses penyesuaian yang selaras antara tanggapan dan rangsangan dimana fungsi nalar dan keobjektifan sangat dominan mempengaruhi kestabilan emosinya.

Sebaliknya pula bila pengaruh perasaan lebih dominan dalam merespon rangsangan yang datang, terutama perasaan negatif (cemas,kesal,marah,sakit hati atau dendam dsb) maka ketidakstabilan emosi terjadi saat kondisi menekan yang mempengaruhi tingkah lakunya.

Faktor apa sebagai pemicu ketidakstabilan emosi ini?

⚠️ FRUSTASI.

Merupakan gangguan emosional klinis akibat serangkaian kejadian yang membuat dirinya merasa tak berdaya. Merasa walaupun telah berusaha dan tak mampu mengatasi berbagai hambatan yang timbul.
Orang yang memendam perasaan ini sering mencari kambing hitam, sebagai sarana pelampiasan dan tak heran begitu sensitif dan mudah marah serta tindakannya bisa agresif.
Banyak hal sebagai penyebab rasa frustasi ini berasal dari rasa kegagalan berbagai aspek.
.
⚠️ STRESS.
.
Rasa stres ini membuat dirinya merasa tidak mampu dibebani oleh masalah baru lagi, sehingga orang tsb menjadi sensitif, selalu curiga, mudah tersinggung, perilakunya agresif atau pemarah.
Faktor ini dapat datang dari tekanan pekerjaan, masalah konflik sosial, konflik keluarga, kesulitan ekonomi, merasa tak mampu memenuhi tuntutan atas harapan yang tak realistis, gangguan penyakit dsb.
Tak mudah harus menghadapi orang dengan gangguan ketidakstabilan emosi tsb. Hal ini benar2 menguji kesabaran, sikap bijaksana dan menuntut pengendalian diri serta usaha yang cukup berat.
Anda harus lebih bijaksana dan menunjukan simpati karena pasangan membutuhkan dukungan emosional untuk mengatasi masalahnya.

Pasangan sedang membutuhkan perhatian dan bantuan untuk mengatasi hambatan dan bebannya tersebut bukan sebaliknya semakin membebani dirinyq dengan persoalan baru dan tuntutan yang membuat dirinya semakin tertekan.

Tidak memanggapi atau memberi perlawanan emosiomal terhadap kata2 yang dilontarkannya
Pasangan pemarah bukan untuk jauhi atau menjaga jarak, justru Anda harus lebih memahami dirinya.
Jangan biarkan dirinya terjebak dalam ketidakberdayaan dan perasaan tertekan.
Intensifkan perhatian dan pengertian Anda kepada pasangan.

Saat berkomunikasi dengan pasangan, Anda harus lebih tanggap terhadap perubahan ekspresi wajah, sikap, perasaan serta perilakunya dan juga sebaliknya Anda jangan menunjukan ekapresi, sikap, atau perilaku yang menyinggung perasaannya.

Berikan komentar jika diminta, berikan pendapat dengan hati2, jujur dan obyektif.
Saat berkomunikasi ciptakan suasana yang positif dan menyenangkan serta tidak pasif dalam komunikasi.

Bila pasangan telah mengungkapkan beban masalahnya,tentu beban pikiran dan perasaannya lebih ringan sehingga pikirannya akan lebih terbuka untuk menerima ide, saran atau pendapat orang lain tanpa mengecilkan arti dirinya.
Hal penting lainnya adalah Anda mampu mengajak pasangan dalam topik komunikasi yang menjadi kesenangannya (menjadi fokus perhatiannya) bila Anda ingin membuat pasangan memahami dan memenuhi apa yang Anda inginkan.
Jadikan topik pembicaraan secara positif namun bukan dalam arti melecehkannya.