Konsultasi dengan psikolog ahli dapat menjadi solusi berbagai masalah seseorang. Mulai dari masalah stress, kurang motivasi, kecanduan dan bahkan masalah relasi dapat dicarikan solusi bila konsultasi pada psikolog. Sayangnya penggunaan jasa psikolog di Indonesia tidak sepopuler di luar negeri.
Memang di Indonesia, jasa ini tetap tersedia dan mudah ditemukan. Namun, orang yang menggunakan sangat terbatas. Mengapa demikian? Apakah ada alasan tertentu hal ini terjadi? Apakah Anda penasaran? Jika ingin tahu lebih lanjut seputar topik ini, mari bahas dalam artikel berikut ini!
✔️ Budaya yang Memandang Masalah Mental Artinya Gila
Di Indonesia, masalah stress dan gangguan mental sering disamakan dengan gila. Hal ini tentu tidak tepat. Depresi ringan tidak akan terlalu terlihat walaupun memiliki efek signifikan dalam kehidupan seseorang. Depresi ringan tidak dapat dicap gila. Jadi konteks ini sebenarnya tidak tetap.
Sayangnya pandangan ini sangat melekat di masyarakat. Berbagai golongan orang tahu istilah “stress” untuk menunjukan seseorang sudah tidak waras. Jika ketahuan Anda konsultasi ke psikolog karena stress, orang – orang sekitar Anda pasti memandang kondisi Anda berbeda dari orang normal lainnya.
.
Karena orang – orang tidak mau dipandang gila, akhirnya banyak orang hindari konsultasi ke psikolog. Semisal punya masalah depresi, mereka akan konsultasi dengan artikel – artikel dan video cara menanganinya sendiri. Memang hal ini bisa membantu, tapi tidak akan sebagus konsultasi langsung ke psikolog.
✔️ Perhatian Pada Kesehatan Mental Masih Kecil
Di Indonesia, masalah mental masih dianggap remeh. Kebanyakan orang menganggap orang yang kehilangan motivasi atau stress karena kerjaan cukup menghibur diri dan istirahat saja. Padahal efek mental tidak semudah itu hilang.
Di era modern ini, masalah stress akibat karir jauh lebih besar efeknya. Banyak orang jatuh ke ranah depresi dan mengalami penurunan produktivitas. Tidak banyak orang mampu menjaga tingkat produktivitasnya dalam situasi pekerjaan yang menekan dan monotone.
Di luar negeri, solusi masalah stress seperti ini adalah pergi ke psikolog. Di Indonesia, Anda hanya disuruh istirahat, wisata atau ambil cuti sehari dua hari dan kembali kerja. Banyak orang bahkan menutupi masalah stress kerja karena takut dicap tidak produktif dan menghadapi masalah PHK.
Dari beberapa contoh situasi tersebut, sudah jelas mengapa penggunaan jasa psikolog di Indonesia masih sedikit. Jika orang – orang sadar akan manfaat jasa psikolog, mereka pasti sudah daftar rutin melakukan konsultasi layaknya cek rutin kesehatan tubuh.
✔️ Pandangan Bahwa Mengeluarkan Biaya Untuk ke Psikolog Pasti Mahal
Mengeluarkan biaya demi kesehatan tentu bisa mahal. Karena hal ini, banyak orang memandang pergi ke psikolog akan keluar banyak uang. Memang pergi konsultasi ke psikolog tidak menjamin masalah mental Anda langsung beres. Namun, bukan berarti biaya yang keluar tidak menghasilkan manfaat bagi Anda.
Orang yang bertemu psikolog rutin sebulan sekali jauh lebih terjaga kesehatan mentalnya dibanding yang tidak. Keluar biaya satu bulan sekali untuk kesehatan metal jauh lebih baik. Jika stress dan memiliki masalah psikis, Anda sendiri yang rugi karena stress dan beban mental menghalangi kegiatan sehari – hari.
Dari bahasan di atas, Anda sekarang mengerti mengapa masyarakat di Indonesia jarang pergi ke psikolog. Walaupun jumlah penggunaan jasa psikolog di Indonesia kecil, hal ini mulai berubah. Di era modern sekarang, banyak orang mulai melihat manfaat psikolog yang sesungguhnya.
Banyak milenial yang sekarang rutin pergi ke psikolog untuk konsultasi. Walaupun ukurannya masih kecil, mudah – mudahan kedepan penggunaan jasa yang berguna ini makin umum di masyarakat.
Telah ditayangkan pada media artikel online Universitas Ciputra https://www.uc.ac.id/mengapa-jasa-psikolog-di-indonesia-tidak-terlalu-populer-digunakan/